07 January 2009

Airless Spray dan Conventional Air Spray

Perbedaan dasar dari prinsip kerja konvesional air spray dan airless terdapat pada sistem atomisasi (pengkabutan). Dari sini maka kelebihan dan keterbatasan masing-masing alat bisa diraba dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Conventional Air Spray :
Sebelumnya harus dipahami, bahwa udara bertekanan merupakan sumber tenaga yang besar sehingga mampu mengalirkan cat dari wadah ke tudung spray gun dan terjadi atomisasi pada tudung spray gun (air cap, kepala spray gun). Untuk dapat beratomisasi dengan baik, air spray membutuhkan tekanan angin sekitar 2 - 5 bar, selain itu ratio volume udara (cfm) dan cat harus di atur dengan baik untuk memastikan aplikasi pengecatan yang benar.
Airless :
Airless atau hydraulic spray painting, sesuai namanya, maka tidak ada udara bertekanan yang digunakan agar terjadi atomisasi. Atomisasinya terjadi karena adanya tekanan hidraulik pada cat yang ditransportasikan ke suatu celah yang sempit (nozzle atau tip) pada spray gun sehingga terjadi pengkabutan. Tekanan hydraulik pada airless ditimbulkan oleh pompa pengecatan. Airless membutuhkan tekanan hidraulik minimal 7400psi(51800kPa) agar terjadi pengkabutan

Berikut Kelebihan dan Keterbatasan masing-masing metode tersebut :
Conventional Air Spray
Kelebihan :

  • Atomisasi Cat lebih lembut, hasil pengecatan lebih halus (umumnya industri otomotif menggunakan alat ini)
  • Peralatan ini umum dipergunakan dan sangat mudah dioperasikan dalam pengertian bahwa pengatur pengontrol cat, kelebaran sudut semprot, dan volume angin terletak pada spray gun.
  • Lebih rendah biaya investasi awal
  • Bisa digunakan untuk pengecatan bertekstur (filled coating)
  • Untuk mengganti warna cat dapat dengan mudah dilakukan dengan hanya mengganti mangkok penyedot (suction cup)
Keterbatasan:
  • Efisiensi transfer cat rendah (25-35%)
  • Rate aplikasi rendah
  • Lebih mudah terjadi overspray
  • Sulit digunakan untuk material cat dengan kekentalan yang tinggi (high solid diatas 70%)

Airless
Kelebihan
  • Rate aplikasi lebih tinggi. Sehingga pekerjaan lebih cepat karena atomisasinya terdiri dari cat saja (sesuai namanya airless berarti pengkabutan tanpa angin), dengan ketebalan dan luas bidang yang sama, air spray membutuhkan 3 - 4 pass (1 pass = 1 kali gerakan semprot mulai dari bidang sudut kiri ke kanan)sedang airless hanya membutuhkan 1 - 2 pass
  • Efisiensi Transfer lebih tinggi dibanding air spray, bisa mencapai 50%.
  • Alat ini sanggup dipergunakan untuk penyemprotan cat dengan kekentalan tinggai, misalnya cat yang tergolong hi-build maupun high-solid contents.
Keterbatasannya :
  • Resiko bahaya akibat penggunaan udara bertekanan tinggi
  • Pengaturan oleh operator rendah, alat ini tidak fleksible. Pengaturan tekanan cat tidak dapat diatur pada spray gun tapi pengaturan terletak pada pompa pengecatan, begitupun lebar sudut semprot tidak dapat diatur (sudah fix sesuai ukuran tip / nozzle), untuk mengganti kelebaran sudut semprot diperlukan pergantian tip atau nozzle.
  • Lebih mahal biaya perawatannya
  • Kualitas hasil pengecatan tidak sehalus air spray. tekanan yang tinggi dan atomisasinya yang tidak mengandung angin, kadang kala menciptakan hasil pengecatan yang menyerupai kulit jeruk atau orange-peel. Untuk menghindari atau meminimalkan orange-peel ini diperlukan teknik pengaturan tekanan yang baik yang selaras dengan kelebaran sudut semprot maupun jarak sudut semprot, semua ini harus seirama supaya hasil finish yang dihasilkan bagus.

Seja o primeiro a comentar

yirfan © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO