18 February 2008

Nonton Midnight Cloverfield


Weekend kemarin...
weekend adalah waktu yang pas kumpul bersama teman-teman. Dan kali ini kita berencana mo nonton film di bioskop sekitaran Gatot Subroto. Berhubung budget tipis, diputuskan mencari paket hemat yaitu midnight show.
aku pikir rencana mereka sekedar guyon, maklum jakarta lagi kurang bersahabat, tiba-tiba hujan selepas maghrib, seakan-akan membuyarkan rencana. aku pun ga seberapa peduli, dan berancang-ancang menuju warung, perut sudah tidak bisa berkompromi.
Baru menyuap satu-dua nasi, eh..hp-ku berdering, dari seberang sana terdengar, "Rencana sesuai skedul, aku samperin di warung ya, km ga usah balik ke kontrakan.."
Halah, padahal aku ga nyiapin kostum lho, nonton di bioskop mewah hanya dengan sandal jepit, kaos oblong dan celana pendek..but..ora urus, show must go on.
Singkatnya kita dah di dalam studio (2)..dipilih nonton Cloverfield, padahal ingin juga yang Jumper.
tapi yah..demokrasi memutuskan Cloverfield.
Film ini dimulai dengan pemutaran video yang ditemukan di tempat yang dulunya Central Park, New York. Dari sini cerita dimulai, 15 menit pertama, tidak ada yang istimewa hanya perkenalan tokohnya, typikal anak-anak muda Newyork sedang berpesta (Rob, Jason, Hud, Marlena, Beth, dan Lily adalah karakter utamanya) digambarkan dengan sederhana ala cerita cinta remaja.
Cerita semakin menarik ketika tiba-tiba monster muncul dan memulai menghancurkan gedung-gedung. dan ketika mereka mulai mencari tahu apa yang terjadi, kepala patung Liberty meluncur tepat di depan mereka. Ketegangan memuncak ketika monster tersebut terekam dalam kamera Hud dan kesaksian Malena bahwa mosnter tersebut mulai memakan manusia.
Ketegangan demi ketegangan berlanjut seiring tujuan Rob untuk menyelamatkan Beth. Sebuah kisah tentang petualangan menyelamatkan diri dan persahabatan tercermin dari minat karakter utama.
Yang menarik dari film ini adalah perspektif pengambilan gambar. Dimana seluruh gambar diambil 'seakan-akan' dari kamera video hand-held. Kesan blur, amatir dan goyang-goyang, menunjukkan tingkat kesulitan yang tinggi baik bagi pembuat maupun pemirsa. Rasanya capek mata ini untuk mengikuti gambar-gambar tersebut.

Ending??
Saya jamin anda akan terkesima dan akan terduduk diam beberapa detik sebelum akhirnya menyadari bahwa Film sudah berakhir. Karena berhubungan dengan monster,mungkin anda akan mencoba membandingkannya dengan "War of the World" atau "Independence Day", semoga mendapat perbandingan yang pas, saya tidak bisa membandingkannya, Anda?
Happy watching

Seja o primeiro a comentar

yirfan © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO